I. Method
Metode menentukan perilaku objek, yakni apa yang terjadi ketika objek itu dibuat serta
berbagai operasi yang dapat dilakukan objek sepanjang hidupnya.
Metode memiliki 4 (empat) bagian dasar :
1. Nama metode
2. Tipe Objek atau tipe primitive yang dikembalikan metode.
3. Daftar parameter.
4. Badan atau isi metode.
Tiga bagian pertama mengindikasikan informasi penting tentang metode itu sendiri.
Dengan kata lain, nama metode tersebut=metode lain dalam program. Dalam java kita
dapat memiliki metode-metode berbeda yang memiliki nama sama tetapi berbeda tipe
kembalian atau daftar argumennya, sehingga bagian-bagian definisi metode ini menjadi
penting. Ini disebut overloading metode.
Untuk menjalankan program yang memiliki sifat polymorphism tersebut, diperlukan
suatu kemampuan overloading, yaitu suatu kemampuan untuk menentukan fungsi
yang mana yang harus digunakan atau dijalankan jika terdapat nama fungsi yang sama.
Polimorfisme bisa diartikan seperti kemampuan suatu variable untuk mengubah
perangai sesuai dengan objek hasil instansiasi yang digunakan. Polimorfisme
membiarkan lebih dari 1 objek dari sub class sub class dan diperlakukan sebagai
objek dari super class tunggal
Contoh:
Mahasiswa cowok = new anakSI();
cowok.methodKU( Bernaz );
Mahasiswa cewek = new anakTI();
cewek.mothodKU( Amelia );
Outputnya:
Methodku dengan parameter dengan nilai Bernaz di class anakSI telah dipanggil
Methodku dengan parameter dengan nilai Amelia di class anakTI telah dipanggil
Method dapat digambarkan sebagai sifat (behavior) dari
suatu class. Untuk mendefinisikan method pada dalam class digunakan sintaks
sintaks
[modifier]
<tipe_data_return> nama_method(
[parameter] ) { methode body }
Contoh
: public int Perkalian (int y;int
z) { methode body }
II. Parameter
istilah "parameter" digunakan
dalam dua konsep berbeda tetapi berkaitan. Yang pertama adalah
"parameter" digunakan untuk mendefinisikan suatu subrutin. Parameter
yang digunakan pada definisi suatu subrutin disebut parameter formal.
"Parameter" yang digunakan untuk memanggil suatu subrutin disebut parameter
aktual. Ketika suatu subrutin dipanggil, parameter aktual akan dievaluasi,
dan hasilnya akan dimasukkan ke dalam parameter formal.
Parameter
formal berbentuk seperti pengenal atau nama, dan bersifat seperti halnya
variabel dan memiliki tipe -- misalnya int, double, atau String. Parameter
aktual bersifat seperti nilai atau angka, jadi bisa berbentuk ekspresi atau
perintah apapun yang menghasilkan nilai atau angka. Sewaktu kita memanggil subrutin,
kita harus memberi parameter aktual untuk setiap parameter formal yang
didefinisikan.
Misalnya,
lihat contoh berikut.
static
void lakukanSesuatu(int N, double d, boolean
b) {
... // perintah lainnya di sini
}
Subrutin ini
bisa saja dipanggil dengan instruksi berikut.
lakukanSesuatu(1, Math.random() * 3, x == 3);
Ketika
komputer mengevaluasi subrutin ini, pada dasarnya sama dengan menglakukan
perintah-perintah berikut.
{
int N;
double d;
boolean b;
N = 1;
d = Math.random() * 3;
b = (x
== 3);
... // perintah lainnya di sini
}
Untuk memanggil subrutin, yang kita perlukan adalah nama,
berapa banyak parameter formal yang dimilikinya, dan tipe dari parameter formal
tersebut. Infomasi ini disebut juga tanda subrutin. Tanda subrutin
lakukanSesuatu dapat ditulis sebagai lakukanSesuatu(int,double,boolean).
Perhatikan bahwa tanda subrutin tidak memiliki nama parameter; sebetulnya jika
kita hanya ingin menggunakan subrutin tersebut, nama parameter tidaklah
penting, karena nama bukan merupakan bagian dari antar muka subrutin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar